Minggu, 21 April 2013

Kertas Buram Dijadikan LJK





                Tanjungpinang, Sebanyak 184 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 mengikuti Ujian Nasional (UN)  Senin, (22/4).  Pelaksanaan UN bagi pelajar SMP tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan UN SMA, hanya saja jumlah mata pelajaran yang diujiankan lebih sedikit, yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan IPA.
            Menurut Ulfiana Puteri Al Masri, salah seorang siswa mengaku soal ujian Bahasa Indonesia hari ini sangat sulit dikarenakan banyak sekali jawaban yang mengecoh. Gadis berusia 15 tahun ini juga menyayangkan lembar jawaban yang disediakan sangat tipis. “ LJK tadi sangat tipis seperti kertas buram sehingga saya harus hati-hari dalam menghapusnya,” ungkapnya saat diwawancarai.
            Ia juga menambahkan dengan adanya sistem barcode ini membuat soal-soal tersebut berbeda satu sama lain. Tetapi ada satu ruangan yang mungkin sama soalnya hanya saja urutannya yang diacak. “Pengawas yang ada dalam ruangan saya sangat baik sehingga tidak membuat saya tegang dalam mengerjakannya,” ujarnya.
            Menurut Maimunah Kepala SMPN 1 Tanjungpinang soal ujian hari ini sudah tiba sejak subuh dan pembukaan soalpun dilakukan oleh pihak pengawas secara langsung dan tidak mengalami keterlambatan pengiriman ataupun jumlah yang kurang.
            “Jumlah paket soal yang diujikan sebanyak 20 paket yang terdiri 20 peserta ujian dalam satu ruang dengan tempat duduk yang diacak berdasarkan nomor induk,” ujar Maimunah.
            Pelaksanaan UN kali ini sama seperti tahun sebelumnya Maimunah  (59), menargetkan para siswanya lulus 100% atau paling tidak 95%. Ia mengatakan “Jauh-jauh hari pihak sekolah telah mempersiapkan para siswanya untuk dapat lulus, syukur-syukur dengan nilai yang terbaik”.
            Dalam hal ini guru empat mata pelajaran telah melakukan pemetaan dan hasil pemetaan tersebut dapat dijadikan gambaran pihak sekolah mana siswa yang dianggap berprestasi dan yang kurang mampu.  Untuk siswa yang kurang  mampu pihak sekolah terus melakukan pembinaan. “Berdasarkan pemetaan yang kami lakukan ada sekitar 12 siswa yang kami anggap kurang mampu dan itu telah kami lakukan pembinaan termasuk juga kepada orang tua mereka,” tutur Maimunah.
            Selain itu ia juga menambahkan pihak sekolah juga telah menyelenggarakan Try Out sebanyak 5 kali berturut-turut. Soal tersebut dibuat oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan sesuai dengan SKL yang ada. “Soal tersebut kami buat sengaja lebih sulit hal itu bertujuan untuk melatih siswa dalam menjawab soal UAN”. ujarnya
            Baginya  mendapat nilai 100 seperti tahun lalu tidak menjadi target utama setidaknya menyamai saja sudah cukup. (Lis)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar