Selasa, 23 April 2013

KELUARGA PRIORITAS UTAMAKU



            Deri Pradika, pria kelahiran 7 Maret 1991 dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan sekitarnya dikenal sebagai sosok yang mandiri serta pekerja keras. Tumbuh dalam lingkup keluarga yang sederhana telah membentuk karakternya menjadi seperti saat ini.
            Terlahir dari seorang ayah yang bekerja sebagai ketua RT dan ibu sebagai guru Sekolah Dasar di Kabupaten Bintan membuat pria yang sering disapa Deri ini besar dengan kasih sayang serta didikan disiplin dan tanggung jawab yang tinggi. Tak heran, hal inilah yang menjadikannya selalu bertanggung jawab terhadap diri serta orang-orang terdekatnya.
            Di saat sang surya belum bersinar dan ayam belum berkokok tepatnya pukul 03.30 pagi pria berzodiak pisces ini telah sibuk beraktivitas di sebuah sumur umum yang tak jauh dari kediamannya di Tanjung Unggat. Tumpukan pakaian-pakaian kotor anggota keluarga yang ia bawa harus ia cuci sebelum ia berangkat kuliah. Dinginnya udara pagi tak membuatnya menyerah dan mengeluh dalam menjalaninya.
            Pria kedua dari 3 bersaudara ini mengatakan, ”Mencuci pukul segitu Deri lakukan dengan alasan hanya waktu itulah ia bisa karena setelah pulang dari kegiatan perkuliahan di Perguruan Negeri, Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang sudah sangat sore sehingga tidak ada waktu belum lagi jika ada tugas kuliah, selain itu ibu pun pulang mengajar sudah sore hari”
            Meskipun ia seorang pria namun tak tersirat rasa malu diwajahnya melakukan pekerjaan yang umumnya dilakukan oleh anak-anak perempuan. Tidak semua pria bisa melakukan hal seperti itu. Baginya meringankan beban kedua orang tuanya itu sudah membuatnya bahagia.
             “ Hal ini saya lakukan untuk meringankan beban ibu saya yang sudah seharian mengajar selain itu itu inilah bentuk pengabdian terhadap pengorbanannya selama ini,” ujarnya.
            Tak hanya itu terkadang waktu luang yang ia miliki tak bisa leluasa ngumpul-ngumpul seperti anak muda umumnya ia kembali harus menyetrika pakaian-pakaian ataupun membantu tetangga yang memintanya mengangkat air. Terkadang ada yang memberinya imbalan dari kerja kerasnya ini. Imbalan-imbalan yang ia peroleh tak lupa ia sisihkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kuliahnya.
            Kedisiplinan, kerja keras, kesederhanaan merupakan sebagian kecil ajaran moral yang diperoleh Deri dari sang ibu . Ajaran tersebutlah yang dibawa pria 22 tahun ini ke mana pun dan di mana pun ia berpijak. (Lis)

           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar