Senin, 13 Mei 2013

Warnet Positif atau Negatif ?

Warnet
Positif atau Negatif ?

            Warung Internet atau sekarang yang lebih trend dengan sebutan warnet. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tak sulit untuk kita menemui warnet. Karena hampir semua daerah baik desa maupun kota serta semua lapisan masyarakat berlomba-lomba untuk mendirikan peluang usaha yang menjanjikan berbagai keuntungan ini. Ada gula ada semut mungkin pepatah ini dapat menggambarkan bagaimana keadaan usaha warnet saat ini. Berbagai cara dilakukan oleh sejumlah pihak agar usaha yang ia miliki laris mulai dari harga yang relative murah, sarana prasarana yang lengkap dan nyaman ditawarkan. Tak heran banyak orang yang terbuai dengan pelayanan itu.
            Akan tetapi keberadaan warnet yang kian menjamur bak di musim hujan juga menimbulkan pro dan kontra dari berbagai kalangan. Ada masyarakat yang merasa diuntungkan dengan keberadaannya karena dapat mempermudahkan mereka untuk mencari tugas kuliah, tugas kantor, chating dengan orang yang jauh dan masih banyak segudang kegiatan yang dapat dilakukan di sini. Hal ini sama dengan yang di sampaikan oleh Ros, nenek berusia 75 tahun berberapa waktu yang lalu. Baginya dulu orang yang sering ke warnet adalah orang pintar, tahu masalah teknologi khususnya internet. karena bisa mencari apapun dari internet (warnet) tinggal ketik apa yang dicari sudah ketemu,
            Tapi siapa sangka derasnya arus globalisasi yang kian hari semakin pesatnya telah mengubah fungsi warnet hingga tak seindah persepsi orang dulu. Warnet sendiri tidak terlepas dari berbagai masalah seperti pornografi. Banyak negara yang masih memandang internet adalah salah satu media dimana pornografi dapat diakses oleh pengguna. Selain itu citra negatif ditimbulkan juga dari perilaku asusila yang belakangan ini semakin mengemuka, dan memprihatinkan lagi ada yang memanfaatkan sebuah warnet untuk ketemuan kawula muda mudi, atau lebih dikenal tempat pacaran dengan alasan belajar mecari tugas bersama temannya.
            Hal inilah mulai meresahkan sekelompok orang tua karena buah hati yang mereka cintai sudah terbawa derasnya kemajuan IPTEK. Banyak putra-putri mereka yang rela menghabiskan waktunya seharian untuk di warnet. Entah apa yang mereka lakukan, para orang tuapun tak semua mengetahuinya. Menurut Suranti ibu tiga orang anak ini menuturkan bahwa buah hatinya yang kedua hobi sekali main di warnet. Sang putra bisa menghabiskan waktunya di warnet dari pagi hingga petang. Saat di tanya sang bunda Rahmat yang kini duduk di kelas 1 di salah satu SMP di Tanjungpinang mengaku dirinya di warnet hanya main game saja, kadang juga pula hanya sekedar mengupdate status di jejaring social.
            Wanita kelahiran 16 Maret 1968 ini juga mengaku miris dengan berbagai kasus yang berkaitan dengan Internet. Ia mengharapkan warnet itu sebaiknya tidaklah terlalu tertutup, apalagi bilik per komputer yang diberi pintu itu sangat berbahaya atau bahkan sangat memberi kesempatan bagi muda-mudi yang masuk berdua untuk melakukan hal yang tidak baik. Selain itu ia juga mengharapkan . Pihak kepolisian atau yang terkait dalam waktu yang berkala dan terus menerus (kontinyu) melakukan razia terhadap warnet-warnet yang menyimpan gambar atau video-video porno di hardisk komputer.
            Diana, seorang pemilik salon ini juga mengatakan agar untuk para peyedia jasa internet dapat memberlakukan jam malam bagi para siswa. Karena menurutnya usaha penutupan warnet tidak akan memberikan pengaruh apapun justru ia merasa jika warnet ditutup  sama saja kita menutup usaha seseorang. Sementara untuk Satpol PP tidak  mudah untuk percaya terhadap para siswa yang mengaku bahwa sekolahnya masuk siang ketika terjaring razia. Akan tetapi menurut wanita 30 tahun ini para pelajar sudah pintar ia tidak menggunakan pakaian seragam ketika bermain internet.
            Susah memang jika  ingin mengembalikan manfaat warnet seperti dulu yaitu warnet sebagai tempat belajar atau perpustakaan online. Pesatnya  kemajuan zamanlah yang menuntut kita untuk berkembang tapi mengenal teknologi cukup kita ambil positifnya saja.

           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar